Excerpts from “Surviving in the Siberian Wilderness for 70 Years” by VICE — Apr 10, 2013, Narrator: Takut akan penindasan dan kematian di tangan Stalin, ayah Agafia, Karp, melarikan diri bersama keluarganya ke Pegunungan Sayan di Siberia pada tahun 1936. Agafia lahir di alam liar yang keras ini pada tahun 1944. Keluarga Lykov hidup tanpa gangguan selama 40 tahun, membangun kehidupan di lingkungan di mana suhu musim dingin biasanya mencapai minus 30 derajat. Musim tanam musim panas sangat singkat, dan beruang serta serigala berkeliaran di mana-mana. Namun, makanan selalu langka.Dan pada tahun 1961, ibu Agafia, Akulina, membiarkan dirinya mati kelaparan agar anak-anaknya punya cukup makanan untuk dimakan. Daerah tempat mereka tinggal saat ini berjarak lebih dari 160 mil (257 kilometer) dari kota terdekat. Di musim panas, Anda dapat mencapai kabin Lykov dengan memakai kano selama tujuh hari. Di musim dingin, meskipun kami telah mendengar desas-desus tentang rute mobil salju yang berbahaya, tempat ini hampir tak dapat diakses oleh apa pun selain helikopter.Pada tahun 1978, sebuah tim ahli geologi Rusia melihat ladang Lykov di lereng bukit dari helikopter mereka. Mereka lalu mendaki untuk menemui mereka. Itu adalah kontak pertama dengan orang luar yang dilakukan keluarga Lykov selama lebih dari 40 tahun, dan menandai berakhirnya isolasi mereka. Mereka juga mengalami tragedi yang tak terkatakan ketika tiga anak tertua mereka meninggal dalam jarak beberapa minggu antara satu dan lainnya, mungkin karena pneumonia yang ditularkan dari kunjungan para ahli geologi itu. Ayah Agafia, Karp, kemudian meninggal pada tahun 1988, 27 tahun setelah istrinya meninggal. Jadi sekarang, 35 tahun setelah kontak pertama mereka, Agafia adalah satu-satunya keluarga Lykov yang tersisa, hidup dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan sejak dia lahir dan cara satu-satunya yang dia ketahui, di luar peradaban, di salah satu lingkungan yang paling tidak ramah di Bumi.Reporter: Apakah sulit untuk hidup sendirian di taiga?Agafia: Ya. Sendirian di taiga, ya. Terutama jika Anda mengurus rumah tangga.Reporter: Dapatkah seseorang bertahan hidup sendirian di taiga?Agafia: Jika Anda masih muda dan sehat. Tidak diusiaku, dengan kesehatanku.
Setelah saya melihat itu, saya merasa saya sangat beruntung bahwa saat ini Anda bisa punya tenaga surya bahkan untuk bekerja atau menghangatkan diri. Atau penghangat tangan, apa pun yang bisa saya miliki, jika saya butuh. Bahkan selimut. Dan makanan. Karena saat ini, kita tidak sedang berperang dan Anda bisa naik taksi, Anda bisa pergi ke mana saja, membeli makanan, dan kembali. Atau Anda memesan secara daring kemudian memberikan alamat. Bahkan jika Anda tidak punya mobil atau tak bisa mendapatkan taksi, Anda bisa memberikan alamat lalu Anda tunggu di sana, menunggu mereka datang dan membawa pulang makanan Anda. Dari sana, kembalilah dengan taksi itu, atau mungkin berjalan kaki ke rumah dengan troli.Meskipun ada juga ketidaknyamanan, seperti tidak ada air panas, tapi saya senang. Jika saya tak punya tugas di mana pun, saya tak ingin pergi ke mana-mana. Saya tidak ingin menukar hidup ini dengan hal lain. Tapi tolong, jangan ikuti saya, jangan meniru saya. Anda harus memiliki kemauan yang kuat dan juga tidak aman. Ada juga risiko hidup di alam liar, dan ketidaknyamanan dalam banyak hal. Anda harus benar-benar memperhatikan setiap detail dan merasa kuat di dalam diri Anda, jika tidak, Anda mungkin akan melupakan sesuatu dan jatuh sakit, dan sangat sulit untuk pulih. Bukan hal-hal fisik yang saya khawatirkan. Saya mengkhawatirkan pekerjaan saya. Saya harus tetap sehat. Jadi saya menjaga diri saya sendiri, sebisa mungkin, tentu saja, tetapi itu adalah bagian tersulit. Saya menjaga diri orang lain dengan senang hati; Saya menjaga diri saya sendiri – saya tidak suka. Sejak saya masih kecil, jika ayah saya memberi saya obat untuk apa pun, oh, saya lari. Saya tidak menyukainya. Kemudian mereka harus menahan saya di lantai dan membuka mulut saya dengan sendok untuk memaksa obat masuk. Tapi sekarang, saya sudah dewasa dan saya lebih bertanggung jawab, minum obat dan sebagainya, tapi tetap saja saya harus sehat.Tapi selain itu, kehidupan yang sederhana, saya menyukainya. Saya sangat suka hidup sederhana, sendirian dan tenang, hening, sehingga saya punya waktu luang – setelah melakukan pekerjaan Supreme Master TV, saya punya waktu luang. Saya bisa duduk dan berpikir, minum sedikit air panas, atau sedikit teh, atau makan makanan sederhana, jika terlalu banyak pekerjaan, terlalu banyak beban pikiran, maka saya beristirahat seperti itu. Sangat menyenangkan seperti itu. Sulit untuk memasak terlalu banyak hal. Saya tidak punya waktu untuk mengurus semua itu, seperti mencuci. Dengan air hujan, Anda juga harus berpikir, Anda tak boleh berlebihan, tak bisa terlalu sering memakainya.Tapi saya masih berpikir, meski begitu, saya lebih beruntung, lebih hebat daripada raja-raja dahulu, raja-raja zaman dahulu, karena raja-raja zaman dahulu, mereka tidak punya internet, mereka tidak punya telepon, mereka tidak tahu apa yang terjadi di dunia dan di negaranya, bahkan di ibu kotanya sendiri. Butuh waktu lama untuk semua berita sampai ke tangan mereka. Namun saat ini, Anda tinggal membuka Internet, mencari sebentar dan Anda akan mendapatkan semua berita yang ingin Anda lihat. Anda tidak butuh banyak sekretaris, Anda tidak punya banyak kasim, Anda tidak punya banyak penjaga untuk melakukan apa pun untuk Anda. Anda melakukan semuanya sendiri. Dan Anda tak butuh kasim untuk mencicipi makanan Anda terlebih dahulu untuk tahu apakah makanan itu beracun atau tidak. Jadi terasa damai dan santai, dalam banyak hal.Photo Caption: Dunia Yang Sangat Indah, Ciptaan Tuhan!Kemenangan atas Dunia Pengganggu-Perdamaian, Bagian 9 dari 11
2025-03-23
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Tn. Elon Musk, putra Anda sangat tampan dan dia terlihat sangat pintar, seperti ayahnya. Mungkin dia akan memiliki masa depan yang cerah, dan dia juga akan melakukan sesuatu untuk negara Anda. Tapi tidak sekarang. Biarkan dia menikmati masa kecilnya yang polos dan apa pun yang terjadi, kita lihat saja nanti. Apa pun yang terjadi, kita lihat saja nanti. Kita akan memiliki cukup waktu untuk melihat atau/dan melatihnya. Lindungi saja putra Anda. Lindungi dia dari energi yang membingungkan atau tidak damai dari situasi yang penuh perdebatan. Lindungi dia dari semua itu, meskipun dia tampaknya tidak mengerti pada usianya, tetapi jiwanya mengerti. Jiwanya mengerti dan hatinya akan merasakannya. Kapasitas intuitifnya akan menyerap semuanya. Jadi lindungi dia dari semua itu.Dan Tn. Musk, yang terpenting LINDUNGI PUTRA ANDA DARI KEMUNGKINAN RISIKO BAHAYA! Anda tahu apa yang saya maksud... Saya menyayangi putra Anda. Dia sangat tampan. Tolong rawat dia. Dan maafkan saya jika menyinggung Anda dengan cara apa pun. Saya mendoakan yang terbaik bagi Anda, putra Anda, dan keluarga Anda. Dan terima kasih telah membantu Amerika. Terima kasih telah membantu dunia dengan membantu Presiden Trump. Tuhan memberkati Anda. Tuhan memberkati Anda, pria tampan, pria kaya, pria berkuasa. Saya senang Anda ada di dunia ini.Dan Tn. Musk, di atas segalanya, jangan berkecil hati dari apa pun yang dikatakan orang-orang. Orang-orang, mereka adalah manusia. Mereka semua punya pendapat berbeda, punya pemikiran berbeda, konsep berbeda. Lakukan saja apa yang menurut Anda benar. Bantulah Presiden Trump, bantulah Amerika Serikat, yang pada akhirnya akan membantu dunia. Terima kasih lagi, lagi dan lagi. Semoga Tuhan menjaga Anda tetap kuat dan sehat, bahagia dan cerdas untuk terus melakukan apa yang sedang Anda lakukan – pelayanan yang mulia, tanpa syarat, tanpa pamrih. Tuhan memberkati. Terima kasih banyak, dan maafkan saya jika telah menyinggung Anda.Saya tahu bahwa Anda adalah Raja Kekayaan dan Kemakmuran di Surga. Kita sudah bertemu satu sama lain di dunia spiritual. Jadi ini hanya saran sederhana saya. Terima kasih banyak telah membantu Presiden Trump, karena membantu Dia berarti membantu Amerika dan membantu dunia juga. Banyak orang akan meniru gaya hidup Anda, keputusan-keputusan Anda, kecerdasan Anda, dan cara hidup Anda yang jujur, welas asih Anda, dan kualitas Anda yang indah dan mulia dalam membantu orang lain, membantu negara Anda, dan membantu dunia. Terima kasih banyak. Semoga Tuhan terus memberkati Anda dan keluarga, dan semoga Anda memiliki kekuatan yang cukup untuk terus melaksanakan misi mulia Anda. Amin, Tn. Elon Musk.Ya, mari kita biarkan semua orang hebat ini untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri.Sekarang, kemarin saya sedang mencari berita-berita untuk Supreme Master TV kami, berita yang kadang-kadang Anda lihat adalah beberapa kontribusi saya dalam acara setelah Berita Patut Disimak yang dinamai, “Siaran Berita Harian,” oleh tim berita. Karena saya sedang mencari beberapa berita tentang para insan-hewan lucu atau berbagai situasi di dunia, segala macam hal – penemuan sains baru, dan hal-hal semacam itu.Kemudian saya melihat beberapa artikel video tentang orang-orang yang tinggal di alam liar dan di daerah terdingin di seluruh dunia. Di Siberia, misalnya, saya melihat dua orang. Salah satunya adalah wanita. Dia telah tinggal di sana selama 70 tahun dan masih tinggal di sana, di daerah terdingin di alam liar Siberia. Dan dia tinggal di sana sendirian karena semua keluarganya telah meninggal. Alasan keluarganya pergi ke sana adalah karena saat itu negara itu berada di bawah pemerintahan Stalin, dan keluarganya sangat takut pada rezim di bawah Stalin sehingga mereka meninggalkan kota, meninggalkan tempat tinggal mereka, dan masuk jauh ke dalam hutan belantara.Tak ada apa pun di sana kecuali insan-beruang, -serigala, -rubah, dan -hewan besar lainnya yang bisa bertahan hidup. Pada musim dingin, suhunya bisa mencapai minus 71 (derajat) Celsius. Atau Fahrenheit, saya lupa. Sudahlah, kedengarannya sangat dingin bagi saya, terlalu dingin. Di tempat saya tinggal sangat dingin, kadang turun salju, tapi tidak sedingin itu. Mungkin beberapa derajat di bawah nol, tapi tidak sampai 71 derajat, bukan daerah terdingin di planet ini.Dan selama 20 tahun, dia bahkan tinggal sendirian setelah keluarganya meninggal karena terjadi sesuatu di alam liar, mungkin cuaca atau semacamnya, sehingga panen mereka lenyap. Saya ingat, saya pernah melihatnya di video lain tentang wanita yang sama. Dan sang ibu harus kelaparan agar anak-anaknya bisa terus hidup, tapi lalau setelah itu, si ayah juga meninggal, saudara-saudaranya juga meninggal. Jadi semua meninggal, hanya dia yang tersisa.Dan suatu ketika, keluarga itu hanya punya satu biji gandum kecil untuk ditabur di tanah untuk menanam gandum, dan mereka hanya punya satu biji yang tersisa. Mereka bahkan tidak ingin kembali ke kota karena mereka sangat takut pada Stalin karena banyak kerabat atau anggota keluarga mereka yang meninggal, seperti itu. Jadi mereka melarikan diri. Dan mereka hanya punya satu ranting gandum yang tersisa dan mereka menyimpannya lalu sejak saat itu mereka menanamnya dan itu menjadi ladang kecil. Dan begitulah cara mereka hidup dengan itu kemudian mereka harus memanen apa pun yang ada di hutan. Mereka tak berani pulang ke rumah. Itu sebabnya, suatu kali sang ibu berkorban dan mati kelaparan agar anak-anaknya bisa terus punya makanan untuk dimakan, hanya sesedikit mungkin, tapi mereka tetap bertahan. Tapi kemudian para ilmuwan, ahli geologi atau semacamnya, pergi ke sana dan tinggal bersama mereka, mengunjungi mereka karena suatu alasan, mungkin karena penasaran. Kemudian, karena salah satu ilmuwan itu menderita penyakit, jadi dia menularkannya ke seluruh keluarga. Untungnya, gadis itu tidak apa-apa. Hanya saudara-saudara kandungnya yang meninggal. Lalu kemudian,si ayah juga meninggal. Tapi setelah itu, dia masih terus tinggal di sana sendirian. Oh, ini luar biasa. Saya tidak berpikir saya bisa melakukan itu. Sedingin itu. Dan kekurangan segalanya: tidak ada makanan, tidak ada orang, tidak ada orang di sekitar. Dia terus hidup seperti itu.