Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Pembeberan oleh Surga Tentang Peristiwa Dunia di Masa Depan, Bagian 4 dari 5

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Jika Anda tidak punya uang untuk menyimpan banyak makanan serta apa-apa yang mewah, Anda beli saja seperti beras cokelat dan wijen yang sudah disangrai, atau bahkan mungkin mentah lalu Anda sangrai sendiri jika Anda bisa. Jika tidak, beli saja wijen sangrai dan makanlah dengan nasi beras cokelat dan garam. Jadi, simpan semua bahan ini secukupnya. Itu akan bertahan lama. (Ya, Guru.) Tapi, beras cokelat tidak bertahan lama seperti beras putih, jadi belilah keduanya. Jadi, Anda makan beras cokelat terlebih dahulu dan kemudian beras putih, Anda makan belakangan. (Paham. Oke, Guru.) Simpanlah wijen dan kacang tanah.

Semua itu memiliki banyak protein. Bahkan jika Anda tidak bisa memasak apa pun, Anda bisa makan itu dengan nasi. (Paham.) Dan kemudian, Anda akan mendapat cukup nutrisi untuk bertahan hidup. (Ya, Guru.) Saya telah melakukan itu setidaknya selama tiga bulan. Ketika saya tidak memiliki apa yang disebut sebagai murid, saya pergi retret, seperti yang harus dilakukan setiap biksu setiap tahun, selama tiga bulan atau musim hujan, dan saya hanya makan nasi beras cokelat dan wijen dengan sedikit garam. Pada saat itu saya mampu membeli sebotol kecap dan saya tambahkan sedikit untuk menambah rasa. Kalau tidak, nasi beras cokelat, wijen, dan garam saja sudah cukup. (Mengerti, Guru.)

Dulu saya kenal satu biksu di Taipei. Saya dulu tinggal di wiharanya. Dia hanya makan itu dan minum air putih, tidak ada yang lain. Tapi, dia sangat kuat karena dia berolahraga, dia berlatih qigong. (Ya.) Dia mengajar murid-muridnya dan dia membuktikan bahwa jika Anda menusukkan pisau ke lehernya, pisau itu tidak akan tembus. (Wow! Oh.) Jika Anda menusuk punggungnya dengan pecahan kaca atau pisau, atau semacamnya, juga tidak akan tembus. (Wow!) Dia hanya makan wijen dan nasi beras cokelat selama saya di sana; dia makan itu selama bertahun-tahun sebelumnya dan bahkan setelah saya pergi, saya yakin. (Wow.) Jadi, Anda akan bertahan hidup. Dan dia sangat besar, kuat, tidak kurus seperti saya. Tidak. Dia besar dan kuat. Dia menasihati saya untuk makan lebih banyak, melakukan sesuatu agar diri saya bisa besar seperti dia. Dia berkata, “Seperti gunung.” Kata saya, “Tapi, saya terlalu kecil, bagaimana bisa menjadi gunung?” Dia berkata, “Jadilah gunung kecil.” Saya kira saya juga menjadi gunung kecil sekarang, memikul banyak hal. (Ya, Guru. Anda memang.)

Carilah di internet untuk belajar dari orang lain bagaimana mereka menanam sayuran mereka di rumah, di dalam ruangan mana pun, bahkan dengan ember, atau bahkan kantong plastik atau kantong bekas, apa pun yang mereka gunakan untuk tempat menanam, bagaimana mereka menanam, memanen, dan menggunakannya. (Ya, Guru.) Atau tanamlah di balkon, bahkan di kamar mandi Anda yang besar. Saya dulu menanam kecambah kedelai di bak mandi saya. (Wow!) Dulu, puluhan tahun yang lalu, kami tidak punya uang, lalu kami menanam sayuran di luar, dan saya menanam kecambah kedelai di bak mandi, dan tumbuh dengan baik. Kami bisa menjualnya dan menghasilkan uang untuk bertahan hidup pada saat itu. Karena saya tidak pernah mau menerima sumbangan. Saya tidak mau, bahkan saat saya tidak punya apa-apa untuk hidup. Kami selalu bisa memikirkan sesuatu yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup tanpa harus menerima sumbangan. (Mengerti, Guru.)

Jadi, semua ini saya ceritakan dari pengalaman saya sendiri juga. Anda dapat menanam apa saja di dalam rumah dan meletakkannya di samping ambang jendela atau di ambang jendela, atau di samping jendela, atau sisihkan satu ruangan, atau juga letakkan di ruang duduk Anda, sebagai tanaman, sebagai tanaman hias juga. (Ya, Guru.) Tanamlah seperti tanaman lainnya. Anda dapat menanam sayuran Anda sebagai tanaman hias sehingga Anda siap sekiranya terjadi keadaan darurat. (Paham, Guru.) Jika tidak ada lagi yang dapat Anda beli atau tidak mungkin untuk mendapatkan uang atau tidak ada yang mau menerima uang, tanam saja terus semua itu. Bahkan jika tak ada keadaan darurat, Anda masih bisa memakannya. (Ya, Guru.) Setiap hari Anda toh membutuhkannya. Anda harus pergi ke supermarket untuk membelinya. Dan saat ini, makanan semakin sedikit tersedia dan semakin mahal. Jadi, Anda bisa menanamnya dengan mudah, sangat mudah. Yang tanaman butuhkan hanyalah tanah – tanah apa saja dari taman atau Anda beli dari toko dan campur dengan tanah di taman Anda atau pasir. Jika Anda punya taman dan punya pohon, maka Anda dapat gunakan daunnya untuk membuat kompos. (Ya, Guru.) Dan apa saja, seperti saat Anda memotong rumput, Anda tinggal memasukkannya ke dalam kompos, bersama dengan dedaunan dan tambahkan tanah dan lainnya, dan itu akan menjadi luar biasa. (Ya). Saya tidak punya semua kemewahan itu. Saya tidak punya, jadi saat itu ketika saya menanam, saya hanya menaruh daun teh. Teh celup yang Anda masukkan ke dalam cangkir untuk membuat teh dan kantongnya masih ada. (Ya. Ya, Guru.) Anda keluarkan dan kemudian taruh di tanaman Anda. (Ya. Oh, begitu.) Mereka tumbuh sangat cepat. Apa pun yang saya tanam, tumbuh.

Suatu kali, saya tinggal di New York di sebuah wihara dan tanaman... Saya rasa saya sudah pernah menceritakannya, tapi tidak yakin. Tanaman itu sangat kecil, mungkin hanya setinggi 10 inci (25 cm), berwarna kuning dan sangat menyedihkan. Mereka menaruhnya di jendela, saya rasa tidak ada yang memberinya air atau apa pun. Orang-orang wihara itu membuat teh dan apa yang tersisa dari kantong teh yang digunakan, saya berikan sedikit kepadanya dan berikan air. Oh, ia tumbuh begitu besar sehingga saya harus keluar dari kamar saya untuk biarkan tanaman itu tumbuh. Ia tumbuh di seluruh ruangan. (Wow!) Dan kemudian, saya tidak tahu harus berbuat apa, jadi saya harus memotongnya menjadi tanaman- tanaman kecil dan membiarkannya bertunas, maksud saya tumbuh, kemudian saya taruh di luar, di dalam kantong plastik atau wadah plastik, apa pun yang bisa saya gunakan, jadi saya taruh di luar di jalan dan orang-orang yang lewat, mengambilnya. (Wow.) Kalau tidak, itu tidak mungkin. Ia terus tumbuh di seluruh wihara. Dan yang saya miliki hanyalah tanah taman yang biasa dan teh, sisa kantong teh, hanya itu. Dan tentu saja, jika Anda tidak meminum semuanya, Anda masih memiliki sisa teh. Seperti di wihara itu, terkadang mereka tidak menghabiskan semua tehnya, jadi saya encerkan dengan lebih banyak air lalu saya sirami tanaman tersebut dengan itu. Oh, ia tumbuh sangat cepat. Semua orang terkejut. (Wow.)

Saya punya saksi, bukannya saya menceritakan sebuah kisah. Saya dulu tinggal di wihara dari Guru Sheng Yen. (Ya.) Dan dia memberitahu para muridnya di Taiwan (Formosa) bahwa begitulah cara tanaman itu tumbuh lebat seperti itu. Dia mengetahuinya dan bahkan memberitahu para muridnya, pengikutnya di Taiwan (Formosa), ketika dia kembali ke wiharanya dari Amerika. Lalu, salah satu saudara Anda, namanya saya lupa, dia bilang kepada saya bahwa dia adalah salah satu keturunan Konfusius. (Oh. Ya.) Saya ingat itu. Jadi, dia juga pergi ke sana untuk mendengarkan Guru Sheng Yen, dan dia menyampaikan cerita itu kepada saya, karena saya tak ada di sana untuk mendengarkannya. Tapi, dia beritahu saya ketika dia bertemu saya lagi di Taiwan (Formosa). Dia berkata, “Oh, itulah yang dikatakan Guru Sheng Yen; mengatakan bahwa Anda memiliki kekuatan gaib atau semacamnya untuk menumbuhkan tanaman dari yang kecil hingga tumbuh di seluruh ruangan, di dua, tiga ruangan di wihara.” Jika saya tidak terus memotongnya, tanaman itu akan mengambil alih seluruh wihara itu. (Ya. Wow.)

Jadi, sungguh, tidak banyak yang kita butuhkan dalam hidup. Jika Anda tak punya sesuatu untuk dimakan, pastikan Anda memiliki beras cokelat, wijen, dan garam, dan Anda akan bertahan hidup. (Ya, Guru.) Dan air. (Terima kasih, Guru.) Dan pastikan Anda menyimpan sejumlah penyaring air, jadi jika air terkontaminasi atau kotor, Anda bisa menyaring air dan memasaknya. Atau minum langsung, tanpa dimasak, tergantung. (Ya, Guru. Paham, Guru.) Tapi, saya selalu memasak airnya, meski sudah disaring. Saya merasa lebih aman seperti itu. Saya merasa lebih baik.

Anda harus beli makanan kaleng, jadi tidak perlu memasak jika kita bahkan tidak ada listrik atau gas, atau alat masak apa pun – harus mempersiapkan semua skenario. Anda bahkan harus melatih insan hewan-peliharaan Anda untuk buang air di dalam – di suatu tempat di kamar mandi, atau mungkin di rumput buatan, atau apa pun yang akan menjadi tempat mereka buang air besar dan kecil. Karena jika terjadi ledakan nuklir atau atom, insan-hewan peliharaan tidak boleh pergi ke luar karena mereka akan membawa radiasi beracun ke dalam rumah saat mereka masuk kembali. Itu akan buruk bagi Anda semua, termasuk insan-hewan peliharaan.

Ada begitu banyak hal yang harus kita lakukan jika kita ingin bertahan bagaimanapun juga, dalam perang yang kejam dan jahat antar manusia. Kita tidak hanya harus berurusan dengan manusia penghasut perang, kita sekarang bahkan harus berurusan dengan kekuatan iblis, yang dipaksa untuk datang, membunuh dan menghancurkan, dan memusnahkan umat manusia. Beberapa iblis teratas yang telah saya usir ke neraka, mereka diizinkan untuk kembali sekarang. (Wow.) Saya tidak tahu cara memenangkan situasi ini karena kita harus bekerja sama dengan manusia juga agar menjadi lebih kuat, untuk mengalahkan semua kekuatan negatif ini. Mereka ada di mana-mana sekarang. Mereka merayu manusia, mencemari manusia, dan meracuni otak, pikiran, dan tubuh manusia. Itu sebabnya Anda bisa lihat semua jenis bencana datang hampir bersamaan, tetapi itu bahkan akan semakin buruk. Itu akan datang lebih banyak lagi bersama-sama, pada saat bersamaan ... segala macam bencana, penyakit, dan sebagainya. Ini baru permulaan saja. (Wow.)

Dan untuk memenangkan perang karma ini, kita juga butuh kerja sama manusia agar Surga dan Bumi bersatu. (Mengerti. Ya, Guru.) Maka, kita akan menjadi lebih kuat untuk bisa mewujudkan kedamaian, mendatangkan keharmonisan dan keselamatan bagi semua manusia dan semua insan non-manusia lainnya di planet ini. Saya merasa sangat, sangat… frustrasi. Dan sangat kesepian bahkan dengan bantuan Surga. Siapa pun akan merasa kesepian tanpa kerja sama dari para penghuni Bumi. Saya harap semua orang mengerti apa yang saya katakan. (Ya, kami harap begitu.) Bersatu kita teguh, karena ini adalah tentang dunia, penduduk Bumi dan insan-hewan yang tinggal di sini.

Insan-hewan bekerja sama dengan kita, tapi manusia – tidak sepenuhnya. Tidak banyak saat ini. Jadi, meskipun Surga telah menghibur saya dan berkata, “Jangan kehilangan harapan untuk menyelamatkan planet Anda,” saat ini sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana kita bisa menang. Tolong berdoalah, siapa pun yang bisa, tolong. Kita butuh seluruh umat manusia untuk bangkit, untuk mendukung kita di masa sulit ini. Entahlah... Saya tidak bisa menangis lagi. Kemudian saya katakan, apa pun yang terjadi, terjadilah.

Jiwa tidak akan pernah mati. Hanya saja jiwa manusia atau jiwa insan-hewan masih terperangkap dalam banyak lapisan yang disebut tubuh. Jadi, meskipun tubuh fisik sudah tidak ada, tubuh astralnya masih ada dan akan tetap dihukum di neraka, secara mengerikan. Anda tidak dapat membayangkan hukuman di sana, siapa pun yang harus pergi ke neraka. Tapi… ya Tuhan. Tapi, mereka tidak mengetahuinya, itulah masalahnya. Mereka begitu buta… begitu tertutup matanya, sehingga mereka tidak tahu Surga dan neraka. Dan mereka melakukan apa saja, berpikir tidak ada konsekuensinya. Dan hati saya tidak dapat terus menanggung semua ini.

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (4/5)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android