Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Berbagai Manfaat Ilmiah dari Meditasi dan Doa, Bagian 1 dari 2

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Pada saat ketidakpastian dan stres, semakin banyak orang beralih ke meditasi dan doa untuk memulihkan keseimbangan emosional atau terhubung dengan Tuhan. Survei tahun 2017 menunjukkan bahwa persentase orang dewasa AS yang mempraktekkan kesadaran penuh, meditasi berbasis mantra dan spiritual meningkat tiga kali lipat antara tahun 2012 dan 2017, dari 4 persen menjadi lebih dari 14 persen. Setengah dari warga AS berdoa selama pandemi Covid dalam tiga tahun terakhir, dan dunia juga telah mendoakan rakyat Ukraina (Ureign) sejak dimulainya invasi Rusia.

Meskipun memiliki sejarah panjang, meditasi dan doa mulai berubah menjadi sesuatu yang ilmiah hanya dalam beberapa dekade terakhir. Banyak studi muncul di bidang psikologi, kedokteran perilaku, dan ilmu saraf, membuktikan manfaat nyata dari praktek meditasi dan kesadaran. Terapi psikologis dan perilaku cepat untuk mengidentifikasi keefektifan meditasi dan kesadaran penuh: Meditasi membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, mengurangi gejala depresi dan kecemasan, mengurangi rasa sakit dan insomnia, serta membangkitkan rasa kebahagiaan.

Meditasi tidak hanya mengubah otak. Begitu juga doa. Bukti kuat menunjukkan bahwa doa mengurangi kecemasan dan stres, memungkinkan kedamaian batin, bahkan meningkatkan kemampuan seseorang untuk menahan rasa sakit. Doa yang tulus adalah salah satu jenis kesadaran penuh. Dr. Michael Baime, Direktur Penn Program for Mindfulness, mengatakan kesadaran penuh mengubah koneksi saraf di otak.

Seringkali, doa yang tulus dapat dialami sebagai meditasi yang mendalam, seperti dalam kasus Dr. Scott McDermott, Kepala Pendeta dari Gereja Metodis Bersatu. Barbara Bradley Hagerty terinspirasi oleh pengalaman Dr. McDermott. Dia mengunjungi lab Dr. Andrew Newberg untuk menyaksikan pemindaian otak Pendeta yang terhormat selama puncak doanya.

Pada tahun 2016, Dr. Michael Ferguson, lalu mahasiswa Ph.D., ditanya apakah studi meditasi yang berbeda akhirnya memilih bagian otak yang serupa. Proyek yang dia ikuti dalam aktivitas otak yang dipindai dari anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang² Suci Zaman Akhir yg saleh saat mereka “merasakan Roh” di puncak doa mereka. Implikasinya sangat mendalam. Begitu banyak tradisi spiritual dunia melaporkan perasaan kesatuan yang mendalam dengan sumber transenden, sering kali disertai dengan sifat dermawan yang meningkat.
Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (1/2)
1
2023-01-04
6444 Tampilan
2
2023-01-11
3313 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android