Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Kisah tentang Mahākāśyapa (vegan)

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Pada hari Minggu, 14 Juli 2024, Maha Guru Ching Hai (vegan) yang Maha Pemurah, di tengah retret meditasi intensif-Nya untuk memberi manfaat bagi semua makhluk di planet ini, meluangkan waktu untuk mengirimkan pesan menggembirakan yang menyoroti kehidupan Yang Mulia Mahākāśyapa (vegan), salah satu murid terkemuka dari Buddha Shakyamuni yang Disembah (vegan). Guru juga mengungkapkan lebih banyak lagi tentang hadiah yang telah dikirimkan Mahākāśyapa, hubungan kehidupan lampau-Nya dengan Beliau, dan di mana tubuh manifestasi-Nya sekarang berada di Tiongkok.

Menurut legenda Buddhis, Mahākāśyapa – Mahākāśyapa yang asli, sang biksu, salah satu murid terkemuka Sang Buddha – masih hidup sampai sekarang di Bumi. […] Saya ingin beri tahu Anda tentang Mahākāśyapa agar Anda tahu betapa agungnya Dia – bahkan sebagai manusia, sebagai pribadi, belum lagi berbicara tentang Orang Suci. Dia benar-benar Orang Suci. […]

Sama seperti Sang Buddha, Dia adalah seorang pangeran, tetapi Dia meninggalkan segalanya hanya untuk mencari pencerahan, untuk mencapai Kebuddhaan. Mahākāśyapa bahkan menikah dengan seorang wanita cantik, wanita tercantik yang bisa dilihat oleh siapa pun pada waktu itu. […] Di malam hari, gadis itu menangis. Setelah malam pernikahan, Dia menangis. Dan kemudian, Mahākāśyapa bertanya kepada sang istri apa alasannya. […] Jadi, Mereka memutuskan bahwa Mereka akan tetap bersama, tidak ada masalah, dan saling membantu untuk menemukan Guru. […]

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mahākāśyapa karena telah begitu baik kepada saya. […] Terima kasih atas relik Sang Buddha. […]

Jika orang memiliki pikiran yang terbuka dan benar-benar tulus di dalam hati, maka mereka akan bertemu dengan Guru mereka. Jangan melihat penampilan Sang Guru. Lihatlah ke dalam jiwa-Nya. Lihatlah pengalaman-Nya di jalan spiritual. Lihatlah apakah Dia dapat memberkati Anda. Lihatlah apakah Dia dapat menuntun Anda pulang ke Rumah. […]

Untuk mengetahui tentang para peri yang menghuni tanaman dan bagaimana mereka menunjukkan cinta dan rasa hormat mereka kepada Guru, alasan Guru hanya makan satu kali sehari, dan efek negatif terhadap Guru karena menanggung karma dari prajurit tertentu yang telah kembali ke rumah dari perang, silakan saksikan pada hari Selasa, 23 Juli 2024, di acara Antara Guru dan Murid, untuk siaran lengkap pesan ini.
Tonton Lebih Banyak
Video Terbaru
33:17

Berita Patut Disimak

2024-11-16   187 Tampilan
2024-11-16
187 Tampilan
2024-11-16
242 Tampilan
2024-11-16
530 Tampilan
0:47
2024-11-15
543 Tampilan
31:35

Berita Patut Disimak

2024-11-15   214 Tampilan
2024-11-15
214 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android